Sabtu, 10 Mei 2014

Kelengkungan Dalam Tempurungmu




Terbesit asa dalam bayang yang sadar akan kebenaran. Apakah kamu mengerti akan hal itu ? yaaa, seperti akar rumput yang berserabut, memberikan arti hidup. Teraan yang baik, bukaaan ! hanya implisit belaka. Aku tersadar akan diriku yang larut akan kebersamaan. Persetan dengan semua itu ! Apa yang sebenarnya terjadi ? Aku dan kamu, iya kamu, tidak berkelanjutan, banyak persepsi yang muncul dalam tempurungmu. Aku pun tidak mengerti akan hal itu. Sungguh saat dimana ikatan yang menuai kontroversi itu datang dengan tangan melaimbai seakan tidak ada beban. Akankah terulang kembali ? Dengan mata tertutup sulit untuk di terka. Perbedaan yang mendasar menjadikan tempurung yang berbeda. Di saat rumput itu tertanam mengapa terlepas kembali. Nostalgia yang penuh dengan kebersamaan menjadi tulang belulang, jangankan berdaging kulitnya pun tidak ada. Menunggu, untuk apa ! Semua mengalir begitu cepat. Seandainya serabut itu masih memberikan arti hidup, sungguh betapa indah rumputnya. Angin pun tak sanggup menolong, hanya tempurung ini lah yang dapat merubah segalanya. Untuk apa ! menjadi rumput yang memberikan arti hidup.


Terima kasih untuk teman-teman atau pembaca berbahagia, yang telah membaca Celoteh Akar Rumput ini. 


0 komentar:

Posting Komentar