Teman-teman atau pembaca yang berbahagia kembali lagi dalam blog yang
sederhana ini. Pada postingan sebelumnya kita sudah membahas apa itu Etika dan
Etiket, bagaimana teman-teman atau pembaca yang berbahagia apakah sudah
mengerti tentang Etika dan Etiket. Agar kita semua dapat lebih memahami tentang
Etika dan Etiket pastinya, yuk kita bahas apa
itu perbedaan serta persamaan antara Etika dan Etiket.
Etika adalah
aturan yang mengatur perbuatan dari dalam diri kita dan perbuatan itu datangnya
asli dari diri kita sendiri, dan apapun yang kita perbuat selalu datangnya dari
diri kita, tanpa ada paksaan dari pihak manapun. dan orang yang beretika ia
tidak mungkin membohongi dirinya sendiri karena ia tau aturannya.
Sedangkan
Etiket adalah perilaku kita sehari - hari yang kita lakukan dan
memandang orang yang ada di sekeliling kita apakah tersinggung atau tidaknya
orang dengan perbuatan kita, dan orang yang beretiket mungkin saja dia bisa
membohongi dirinya sendiri karena perbuatannya itu hanya untuk menghargai orang
yang ada di sekelilingnya saja tidak murni keluar dari hati nuraninya yang
secara tidak langsung dilakukan untuk mendapatkan pujian dari
sekelilingnya.
Etika merupakan suatu
kebiasaan, adat istiadat yang biasa dilakukan dan diterima oleh semua orang di
suatu tempat. atau secara ringkas, etika adalah perbuatan itu sendiri. sedangkan etiket,
merupakan cara seseorang dalam beretika. sebagai
contoh, menghormati orang tua merupakan etika, namun mencium tangan orang tua
adalah etiket, cara untuk mengungkapkan etika tersebut. dan seringkali, etiket
di suatu daerah atau bahkan keluarga berbeda dengan etiket di tempat lainnya.
Etiket menyangkut cara
(tata cara) suatu perbuatan harus dilakukan manusia. Misal: Ketika menyerahkan
sesuatu pada orang lain, maka harus menyerahkannya dengan menggunakan tangan
kanan. Jika menyerahkannya dengan tangan kiri, maka dianggap melanggar etiket.
Sedangkan Etika , menyangkut cara dilakukannya suatu perbuatan sekaligus
memberi norma dari perbuatan itu sendiri. Contoh: Dilarang mengambil barang
milik orang lain tanpa izin karena mengambil barang milik orang lain tanpa izin
sama artinya dengan mencuri. “Jangan mencuri” merupakan suatu norma etika. Di
sini tidak dipersoalkan apakah pencuri tersebut mencuri dengan tangan kanan
atau tangan kiri.
Dari segi penerapannya, etika diterapkan
baik kita sendirian maupun dalam pergaulan. sedangkan etiket diterapkan hanya
dalam pergaulan saja. Sebagai contoh, ketika seorang menguap pada saat bersama
teman atau rekan, orang tersebut akan menutup mulutnya dengan tangan dan
berusaha untuk menguap sesopan mungkin. namun terkadang bila sendiri, orang tersebut
menguap tanpa menutup mulutnya dengan tangan. orang yang menutup mulutnya
dengan tangan hanya ketika ada orang lain disebut sebagai orang yang beretiket
namun tidak beretika.
Dari segi sifatnya. etika bersifat absolut,
artinya dapat berubah namun butuh waktu yang sangat lama. Contoh: “Jangan
mencuri”, “jangan membunuh”, merupakan prinsip-prinsip etika yang tidak bias
ditawar-tawar kecuali aturan tersebut tidak menyalahi aturan yang sudah ada.
sedangkan etiket bersifat relatif, berubahnya lebih cepat dibandingkan dengan
etika. Contoh: Dalam budaya, belum tentu budaya satu dengan yang lainya sama,
dalam hal ini seperti makan dengan tangan atau bersendawa waktu makan.
Dari segi alasan untuk menerapkan. etika berdasarkan
batiniah, artinya etika tersebut memang diyakini secara tulus dalam hati dan
tetap dipertahankan walau ada orang yang menentang. misalnya kejujuran atau
orang yang etis tidak mungkin bersifat munafik, karena orang yang bersifat etis
pasti orang yang sungguh-sungguh baik. sedangkan etiket berdasarkan lahiriah,
artinya orang yang memiliki etiket tertentu, belum tentu meyakini apa alasan ia
melakukan hal tersebut, karena terkadang, etiket dilakukan hanya agar dapat
diterima oleh orang lain di pergaulannya.
keduanya sama penting, karena
keduanya tidak bisa berjalan sendiri-sendiri.
orang yang mempunyai etika tapi tidak mempunyai etiket akan dipandang tidak sopan dan kurang diterima lingkungannya. Contohnya: Seorang pegawai yang jujur yang ingin mengungkapkan setiap ketidakbenaran yang ia temukan. namun caranya mengungkapkan hal tersebut adalah dengan membentak atau menghina dan membuka aib orang lain di depan umum. walau mungkin apa yang dikatakan benar, tapi karena caranya yang tidak pas, hal itu justru berujung buruk.
orang yang mempunyai etika tapi tidak mempunyai etiket akan dipandang tidak sopan dan kurang diterima lingkungannya. Contohnya: Seorang pegawai yang jujur yang ingin mengungkapkan setiap ketidakbenaran yang ia temukan. namun caranya mengungkapkan hal tersebut adalah dengan membentak atau menghina dan membuka aib orang lain di depan umum. walau mungkin apa yang dikatakan benar, tapi karena caranya yang tidak pas, hal itu justru berujung buruk.
sebaliknya, orang yang
beretiket tapi tak beretika mungkin dipandang sopan, namun jika keburukannya
diketahui, maka orang akan menganggapnya sebagai orang yang tidak beretika. Contohnya
: seorang pegawai yang terkenal sopan (etiket), namun kemudian diketahui bahwa
ternyata ia menggelapkan uang kantor/perusahaan ditempatnya berkerja. maka
orang akan langsung men-judge orang tersebut tidak memiliki etika.
Persamaan Etika Dan Etiket.
- Menyangkut obyek yang sama yaitu manusia, istilah-istilah ini dan aplikasinya hanya mengenai manusia.
- Keduanya mengatur perilaku manusia secara normative, menyatakan apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan.
Ini lah sekilas Perbedaan, Persamaan Etika dan Etiket,
Semoga artikel yang sederhana ini bermanfaat serta dapat menambah pengetahuan
kita.
Jadi pertanyaannya adalah:
Apakah
kita sudah memiliki etika dan etiket ?
Terima kasih untuk
teman-teman atau pembaca berbahagia, yang telah membaca Celoteh Akar
Rumput ini. Senyum hangat untuk kita yang ingin baik.
Reference : Hadi Lubis, Satria (2011). Etika
Profesi, Tanggerang Selatan.
0 komentar:
Posting Komentar