Teman-teman atau pembaca berbahagia
kembali lagi dalam blog yang sederhana ini, berbicara tentang moral sangat erat
kaitannya dengan akhlak. Orang yang tidak bermoral selalu dikaitkan dengan
orang yang akhlaknya bermasalah. Banyak yang tidak menyadari bahwa sesungguhnya
yang menjadi persoalan utama bangsa kita, mungkin juga dunia adalah krisis
moral. Banyak kasus kriminal seperti pejabat korupsi, pornografi, tawuran
pelajar, dsb, bermula dan berawal dari moral para pelaku criminal yang rusak
dan bermasalah.
Kita sadari atau tidak, ternyata moral merupakan sesuatu
yang sangat berpengaruh dalam kehidupan kita. Terlepas dari menomorsatukan
moral, realitanya moral akan menjadi sesuatu yang sangat penting dalam
kehidupan sosial masyarakat. Apabila moral tidak lagi diindahkan, maka berbagai
kekacauan dan permasalahan bangsa akan senantiasa muncul di masyarakat. Ketika
moral telah diabaikan, maka dapat dipastikan dikemudian hari akan muncul
sederet tindak kriminal yang hanya akan meresahkan masyarakat. Maka persoalan
moral harus menjadi hal yang diperhatikan dalam kehidupan sosial masyarakat.
Dapat dikatakan bangsa kita ini
tengah dilanda krisis moral. Berbagai kasus yang berkaitan dengan krisis moral
ataupun degradasi moral ini muncul secara beruntun ke tengah masyarakat. Para
teman-teman atau pembaca berbahagia, kita tidak perlu menyebutkan secara
spesifik kasus-kasus apa saja yang hadir di tengah masyarakat ini. Tetapi perlu
kita intropeksi diri apakah moral kita ini sudah ada apa belum. Setidaknya ada
tiga unsur yang harus bertanggung jawab dalam hal ini, yaitu keluarga
(lingkungan pribadi), masyarakat, kenyakinan (Agama) dan pemerintah.
Keluarga merupakan benteng utama dan pertama dalam hal
penanganan masalah krisis moral ini. Walau bagaimanapun keluarga memberikan
pengaruh yang sangat signifikan dalam hal pengajaran moral. Karena di sinilah pertama
dan utama seorang anak belajar. Mereka dididik oleh orang tuanya dan dibentuk
seperti apa yang diinginkan orang tuanya. Kalau didikan orang tuanya baik,
hampir dikatakan pasti anak tersebut memiliki moralitas yang baik. Namun
apabila keluarganya tidak bisa menanamkan nilai moral yang baik, maka kemungkinan
besar tumbuhlah anak tersebut sebagai anak yang tidak bermoral.
Selanjutnya Masyarakat sebagai lembaga tempat bersosialisasinya
seseorang, memiliki peranan yang tak kalah penting dalam hal penanganan masalah
moral ini. Masyarakat tidak boleh berlepas tangan dengan masalah krisis moral
ini. Kebanyakan dari masyarakat kita saat ini, tidak lagi memiliki kepedulian
terhadap lingkungan sekitarnya. Nilai-nilai individualisme telah merasuk dalam
kedalam diri mereka, sehingga tidak lagi memperhatikan keadaan sosialnya. Hal
inilah kedepannya yang harus dibenahi, supaya masyarakat kembali menghidupkan
rasa simpati dan kepedulian terhadap sesama agar tercipta persamaan hak yang
menjadi dasar terlaksananya moral yang baik..
Agama merupakan unsur yang tidak kalah pentingnya, apapun
agamanya lewat sebuah dakwah, baik dari media atau apapun itu akan memberikan
pengarahan terhadap setiap individu yang beragama. apabila sudah melekat pada
diri seseorang, maka kemungkinan bersar moral yang tertanam dalam agama menjadi
pondasi yang kuat untuk menjaga agar moral tersebut tetap terpelihara.
Unsur yang tak kalah pentingnya
adalah pemerintah. Sudah waktunya pemerintah memberikan penegakkan hukum yang
jelas dan tegas terhadap masalah tersebut. Hukum yang selama ini hanya tegak
terhadap rakyat yang dikatakan biasa, kedepannya
harus ditegakkan untuk semua warga negara tanpa memandang status, pangkat atau
jabatan. Istilah hukum hanya untuk orang miskin atau kalangan akar rumput itu harus
dihapuskan dari otak para penegak hukum. Tentunya sebelum pemerintah menegakkan
masalah moral ini dalam masyarakat, maka pemerintah harus terlebih dahulu
membenahi aparatnya agar memiliki moral yang baik juga, seperti dalam bait lagu
“Masalah moral masalah akhlak biar kami cari sendiri. Urus saja moralmu urus
saja akhlakmu peraturan yang andal yang kami mau.” Sebuah pesan yang apabila
suatu pemimpin memberikan contoh yang
baik maka bawahannya pun akan dapat mengikutinya. Jangan sampai para
aparatur yang malah bermasalah dengan moralnya. Aparat yang tidak memiliki
moral yang baik, jangan segan untuk dicopot. Hal ini agar memiliki efek jera
terhadap sang pelaku kriminal dan tentunya juga orang lain agar tidak mengikuti
jejak kriminalnya..
Mengingat betapa pentingnya peran moral dalam kehidupan
kita, maka perlu ada upaya yang serius untuk membenahi dan menangani krisis
moral yang sedang melanda bangsa kita ini. Unsur-unsur seperti keluarga
(lingkungan), masyarakat, kenyakinan (Agama) dan pemerintah harus memberikan
perhatian serius dalam hal ini. Mereka harus bersinergi untuk mengatasi masalah
ini. Jangan menangani ini dengan setengah hati, karena upaya yang dilakukan
setengah-setengah tidak akan memberikan hasil yang optimal.
Teman-teman atau para pembaca berbahagia, kita berharap
moral anak bangsa ini kedepannya tidak lagi mengalami krisis ataupun degradasi,
karena sudah saatnya bagi bangsa ini menunjukkan kepada dunia bahwa bangsa kita
adalah bangsa yang bermoral, beradap dan beretika. Bukan waktunya lagi untuk
direndahkan atau dipandang sebelah mata oleh bangsa lain. Sudah waktunya bangsa
kita yang beradap ini menjadi seperti bangsa Indonesia yang sangat beradap.
Mari kita sama-sama berbenah diri.
Terima kasih untuk
teman-teman atau pembaca berbahagia, yang telah membaca Celoteh Akar
Rumput ini. Senyum hangat untuk kita yang ingin baik.
0 komentar:
Posting Komentar